Senin, 09 Mei 2011

Sistem Harga Pokok Taksiran

PT FORD
HARGA POKOK TAKSIRAN
01 Januari 2010

Pesanan A B C Jumlah
Kuantitas 2,000 4,000 8,000 14,000
Taksiran Biaya
Bahan Baku 20,000 80,000 50,000 150,000
TKL 30,000 90,000 60,000 180,000
BOP 20,000 60,000 40,000 120,000
Jumlah Biaya Taksiran 70,000 230,000 150,000 450,000
Biaya Taksiran per buah 35 58 19
Taksiran Jam Kerja 2,000 6,000 4,000 12,000
Harga jual per buah 50 100 40

Jurnal D K
1 Mencatat pembelian bahan baku
Pembelian bahan baku 200,000
Hutang Dagang 200,000
Mencatat biaya bahan yang sesungguhnya dipakai
BDP-BBB 148,000
Persediaan BB 148,000

2 Mencatat BTKL yang sesungguhnya
BDP-BTKL 152,000
Biaya Gaji dan upah 152,000

3 Mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi
BOP Sesungguhnya 105,000
Berbagai rekening yang dikredit 105,000

Mencatat BOP dibebankan(total JKL x Tarif = 9900 x Rp. 11)
BDP-BOP 108,900
BOP Dibebankan 108,900

4 Mencatat biaya komersial
Biaya Administrasi 40,000
Berbagai rekening yang dikredit 40,000

5 Mencatat Persediaan produk selesai
Persediaan produk selesai 300,000
BDP-BBB 100,000
BDP-BTKL 120,000
BDP-BOP 80,000

6 Mencatat penjualan pesanan B (Rp. 100 x 4000)
Piutang Dagang 400,000
Hasil penjualan 400,000

Mencatat HP Produk yang terjual
HPP 230,000
Persediaan prodek jadi 230,000

7 Mencatat HP Persediaan produk dalam proses
Persediaan Produk Dalam Proses 100,000
BDP-BBB 50,000
BDP-BTKL 30,000
BDP-BOP 20,000

8 Mencatat selisih antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya
Selisih Biaya 8,900
BDP-BBB 2,000
BDP-BTKL 2,000
BDP-BOP 8,900

Perhitungannya
Elemen Biaya Sesungguhnya Taksiran biaya Selisih Biaya
Pesanan A
BBB 22,000 20,000 2,000 R
BTKL 33,000 30,000 3,000 R
BOP(2100 x 11) 23,100 20,000 3,100 R
Jumlah 78,100 70,000 8,100 R
Pesanan B
BBB 76,000 80,000 (4,000) L
BTKL 89,000 90,000 (1,000) L
BOP(6120 x 11) 67,320 60,000 7,320 R
Jumlah 232,320 230,000 2,320 R
PESANAN C
BBB 50,000 50,000 -
BTKL 30,000 30,000 -
BOP(1680 x 11) 18,480 20,000 (1,520) L
Jumlah 98,480 100,000 (1,520) L
Total
BBB 148,000 150,000 (2,000) L
BTKL 152,000 150,000 2,000 R
BOP 108,900 100,000 8,900 R
408,900 400,000 8,900 R

9 Mencatat BOP dibebankan
BOP dibebankan 108,900
BOP Sesungguhnya 108,900

Mencatat selisih BOP terlalu rendah dibebankan = (Rp.105000-108900=-3900)
BOP Sesungguhnya 3,900
Selisih Biaya 3,900

Mencatat alokasi selisih yang timbul dari setiap rekening BDP ke persed produk dalam proses (PPDP)
Persediaan Produk selesai 8,100
HPP 2,320
Persediaan produk dalam proses 1,520
Selisih Biaya 8,900

Mencatat alokasi selisih BOP lebih tinggi dibebankan, atas dasar besarnya harga kokok taksiran BOP
Persediaan prodek dalam proses 780
HPP 2,340
Persediaan produk selesai 780
Selisih Biaya 3,900

Perhitungannya
Elemen Taksiran BOP % Alokasi Selisih (% x selisih biaya=3900)
PPDP© 20,000 20 780
HPP 60,000 60 2,340
PPS (50% x 40.000) 20,000 20 780
100,000 100 3,900

Alokasi selisih
Elemen Kapasitas sesungguhnya BOP Dibebankan % Alokasi Selisih
PPDP 1680 18480 17 662
HPP 6120 67320 62 2,411
PPS 2100 23100 21 827
Jumlah 9900 108900 100 3900

Analisa Laba Kotor

PT Angkasa
Anggaran Laba Kotor atas Penjualan
Tahun 2010

Jenis Produk Kuantitas Penjualan Harga jual per unit total HPP Satuan Total HPP Laba Kotor Penjualan
A 10,000 55 550,000 40 400,000 150,000
B 20,000 45 900,000 20 400,000 500,000
c 35,000 20 700,000 10 350,000 350,000
65,000 2,150,000 1,150,000 1,000,000

anggaran pasar industri 15,000,000
realisasi pasar industri 18,000,000
PT Angkasa
Realisasi Laba Kotor atas Penjualan
Tahun 2010

Jenis Produk Kuantitas Penjualan Harga jual per unit total HPP Satuan Total HPP Laba Kotor Penjualan
A 14,000 60 840,000 38 532,000 308,000
B 18,000 50 900,000 15 270,000 630,000
c 25,000 25 625,000 8 200,000 425,000
57,000 2,365,000 1,002,000 1,363,000

1. Selisih Penjualan
Realisasi Penjualan = 2,365,000
Anggaran Penjualan = 2,150,000
Selisih Penjualan = 215,000

a. Selisih Harga Jual
Kuantitas penjualan realisasi dengan harga jual realisasi
Produk A : 14000 x Rp 55 = 840,000
Produk B : 18000 x Rp 45 = 900,000
Produk C : 25000 x Rp 20 = 625,000
2,365,000
Kuantitas penjualan realisasi dengan harga jual anggaran
Produk A : 14000 x Rp 60 = 770,000
Produk B : 18000 x Rp 50 = 810,000
Produk C : 25000 x Rp 25 = 500,000
2,080,000
Selisih harga jual (favourable) 285,000

b. Selisih kuantitas atau volume penjualan
Kuantitas penjualan realisasi dengan harga jual anggaran
Produk A : 14000 x Rp 55 = 770,000
Produk B : 18000 x Rp 45 = 810,000
Produk C : 25000 x Rp 20 = 500,000
2,080,000
Kuantitas penjualan anggaran dengan harga jual anggaran
Produk A : 10000 x Rp 55 = 550,000
Produk B : 20000 x Rp 45 = 900,000
Produk C : 35000 x Rp 20 = 700,000
2,150,000
Selisih volume penjualan (unfavourable) (70,000)

2. Selisih HPP
HPP realisasi = 1,002,000
HPP anggaran = 1,150,000
Selisih HPP (favourable) (148,000)

a. Selisih HPP
Volume relaisasi dengan HPP realisasi
Produk A : 14000 x Rp 38 = 532,000
Produk B : 18000 x Rp 15 = 270,000
Produk C : 25000 x Rp 8 = 200,000
1,002,000
Volume realisasi dengan HPP anggaran
Produk A : 14000 x Rp 40 = 560,000
Produk B : 18000 x Rp 20 = 360,000
Produk C : 25000 x Rp 10 = 250,000
1,170,000
Selisih HPP (favourable) (168,000)

b. Selisih kuantitas atau volume HPP
Kuantitas realisasi dengan HPP anggaran
Produk A : 14000 x Rp 40 = 560,000
Produk B : 18000 x Rp 20 = 360,000
Produk C : 25000 x Rp 10 = 250,000
1,170,000
Kuantitas anggaran dengan HPP anggaran
Produk A : 10000 x Rp 40 = 400,000
Produk B : 20000 x Rp 20 = 400,000
Produk C : 35000 x Rp 10 = 350,000
1,150,000
Selisih volume HPP (unfavourable) 20,000

Hasil analisis Laba Kotor

Jenis Selisih Pengaruh terhadap laba kotor
Menambah Mengurangi
Selisih Harga jual (favourable) 285,000
Selisih Volume Penjualan (unfavourable) 70,000
Selisih HPP (favourable) 168,000
Selisih Volume HPP (unfavourable) 20,000
453,000 90,000
Peningkatan Laba Kotor 363,000
453,000

3. Selisih Kuantitas atau volume bersih
Selisih volume penjualan (unfavourable) = (70,000)
Selisih volume HPP (unfavourable) = (20,000)
Selisih volume bersih (unfavourable) = (90,000)

laba kotor rata-rata = laba kotor anggaran
Jumlah unit penjualan anggaran
= 1,000,000
65,000
= 15.38461538 per unit

a. Selisih komposisi penjualan (sales mix)
Volume penjualan realisasi dengan harga jual anggaran
Produk A : 14000 x Rp 55 = 770,000
Produk B : 18000 x Rp 45 = 810,000
Produk C : 25000 x Rp 20 = 500,000
2,080,000
Volume penjualan realisasi dengan HPP anggaran
Produk A : 14000 x Rp 40 = 560000
Produk B : 18000 x Rp 20 = 360000
Produk C : 25000 x Rp 10 = 250000
1170000
910,000
Volume penjualan realisasi dengan laba kotor anggaran (6500 x 15,385) = 876,923
Selisih komposisi penjualan (unfavourable) 33,077

b. Selisih kuantitas atau volume penjualan final
Volume penjualan realisasi dengan laba kotor rata-rata anggaran (57000 x Rp 15,385) = 876,923
Volume penjualan realisasi dengan laba kotor rata-rata anggaran (65000 x Rp 15,385) = 1,000,000
Selisih volume penjualan akhir (unfavourable) (123,077)

Hasil analisis laba kotor dengan sales mix
Jenis Selisih Pengaruh terhadap laba kotor
Menambah Mengurangi
Selisih Harga jual (favourable) 285,000
Selisih HPP (favourable) 168,000
Selsih Sales mix (unfave) (33,077)
Selisih Volume penjualan akhir (unfavourable) 123,077
453,000 90,000
Peningkatan Laba Kotor 363,000
453,000

laba kotor anggaran = laba kotor anggaran
jumlah unit anggaran
= 1000000
65000
= 15.385 per unit

laba kotor realisasi = laba kotor anggaran
jumlah unit anggaran
= 1363000
57000
= 23.912 per unit

Jenis Selisih Pengaruh terhadap laba kotor

Selisih Harga jual favourable
Selisih Volume Penjualan unfavourable
Selisih HPP favourable
Selisih Volume HPP unfavourable
Selsih Sales mix unfavourable
Selisih Volume penjualan akhir unfavourable

perbedaan laba kotor disebabkan karena selisih yang tidak menguntungkan pada volume penjualan, volume harga poko, sales mix, dan volume penjualan akhir
analisis selisih yang terjadi
a. selisih volume penjualan menunjukkan selisih yang tidak menguntungkan (unfavourable) yang disebabkan oleh :
1) promosi produk yang kurang baik sehingga daya beli konsumen terhadap barang yang ditawarkan menjadi menurun
2) kurang adanya daya beli trhadap barnag yang ditawarkan

4. Selisih kuantitas penjualan final
a. selisih pasar industri =
Bagian pasar industri anggaran=
(jumlah total anggaran) x 100% = 2,150,000
anggaran pasar industri 15,000,000
= 14.33

% laba kotor anggaran = laba kotor anggaran x 100 %
total anggaran penjualan
= 1000000 x 100%= 46.51
2150000

laba kotor pada anggaran penjualan =Rp 15.000.000 x 14.33% x 46.51%
= 1,000,000

selisih pasar industri = (Rp. 15.000.000 - Rp 18.000.000) x 14.33% x 46.51 %
= (Rp. 200000) unfavourable

b. Selisih bagian pasar
Selisih bagian pasar = laba kotor pada penjualan realisasi - laba kotor pada komposisi penjualan dianggarkan
= Rp. 1.200.000 - Rp. 876.923
= Rp 323.077